Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 19:59:10【Resep Pembaca】443 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(49658)
Artikel Terkait
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs
- Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua

PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang